top of page

BAHAYA!!! Jika leader tidak punya 4 tanda ini.



Kualitas seorang leader dapat diukur dari 4 hal, jika sebagai seorang leader kita dapat menjalankan keempat hal ini dengan baik maka kita akan menemukan “esensi” kepemimpinan yang sejati, taguh dan tidak tergoncangkan.


1. Making Decision (mampu mengambil keputusan)

Jika ada orang yang mengatakan bahwa dia belum pernah mengambil keputusan dalam hidupnya, bisa saja orang itu berbohong, kenapa? Karena hampir setiap hari kita membuat keputusan dalam hidup kita, seperti: mau bangun jam berapa? Mau tidur jam berapa? Mau pakai baju apa? Mau makan apa? Apa yang harus dilakukan kalau bertemu dengan orang yang tidak kita senangi?.


Ketika Anda gagal dalam mengambil sebuah keputusan, maka itupun sebuah keputusan. Apakah kita mau belajar untuk lebih berhati-hati? Ataukah kita mau meratapinya setiap hari?

Kita dapat melatih diri kita untuk mengambil keputusan setiap harinya, keputusan kita akan semakin berkualitas jika kita sering melatihnya. Ada 3 tanda sebuah keputusan berkualitas: harus berdampak bagi orang lain, lahir dari hati yang benar, dan waktunya tepat.


Seorang pemimpin, harus berlatih untuk mengambil keputusan. Salah atau benar adalah tantangan seorang pemimpin untuk menghadapi resikonya, atas keputusan yang diambilnya. Sebuah kualitas pasti harus diuji. Setiap pemimpin yang tangguh pasti harus teruji dalam kualitas keputusannya.


2. Giving Direction (Mampu memberikan Arah).

Seorang pemimpin yang tangguh harus dapat memberikan arahan yang benar, terus berlatih untuk dapat melihat jauh ke depan.

Pemimpin yang tidak memiliki Visi akan ditinggalkan oleh pengikutnya, karena setiap pengikut pasti perlu arahan yang pasti kemana akan pergi atau melangkah. Arah yang benar itu berarti targetnya jelas, ukurannya baku, dan motivasinya benar. Jika ada salah satu yang tidak sesuai maka arahan akan menjadi tidak objective.


Tidak ada orang yang mampu bertahan tanpa arah yang benar, seorang pemimpin selalu memiliki arahan yang berakibat menimbulkan pengharapan baru, membangun kepastian, membangun semangat, dan membentuk respon yang benar terhadap segala situasi dan kondisi yang terjadi.


3. Decisive (Tegas & Konsisten).

Problem klasik bagi seorang pemimpin yang gagal adalah ketegasan. Mereka mudah memutuskan, tapi mudah dipengatuhi oleh orang lain, sehingga keputusan yang mereka ambil jadi berubah.


Konsistensi adalah keberanian untuk menanggung segala konsekuensi, akibat apapun, akibat sebuah keputusan. Resiko adalah tantangan sebuah keputusan. Perubahan adalah resiko sebuah ketegasan yang rapuh. Mungkin saja ketegasan berbuahkan resiko. Tapi konsistensi lah yang akan menyelamatkan sebuah ketegasan.

4. Dignity (Kemampuan menjaga Martabat)

Seorang pemimpin harus memiliki nilia-nilai yang jelas dan benar, untuk menolong dan menjaga martabatnya menjadi seorang pemimpin. Seorang pemimpin dikatakan gagal ketika dia tidak mampu menjaga martabatnya. Kompromi adalah mush terbesar dari martabat. Kemampuan menjaga martabat dimulai dari hal-hal sederhana seperti: menjaga ucapannya, menjaga tindakannya, menjaga responnya, menjaga penampilannya, menjaga moralnya.


Dalam martabat ada integritas dan obyektifitas. Integritas adalah keselarasan antara pikiran, hati, perkataan serta tindakan kita. Obyektifitas adalah keselarasan antara kepentingan diri & kepentingan orang banyak.

Keempat hal diatas perlu dilatih, diasah, dikembangkan, dan jangan pernah berhenti untuk mempertajamnya. Tidak ada yang instan di dunia ini, semua harus diupayakan. Ketika kita bisa melewati segala rintangan yang ada maka ketangguhan kita sebagai seorang pemimpin telah teruji.

 

Karakter adalah respon yang benar. Always right response


Saat situasi tidak benar, kita tetap berespon benar. Saat orang lain tidak benar, kita tetap berespon benar.

340 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page