Banyak orang takut memulai sesuatu atau mengambil keputusan dan melangkah untuk sebuah rencana karena bayangan kegagalan yang demikian besar. Sebelum bertanding sudah menyerah kalah dan gagal.
Untuk sukses atau berada di posisi puncak memang tidak ada jalan pintas. Semua harus ditempuh dengan langkah pertama dan dengan segala daya upaya. Orang baru bisa disebut gagal jika sudah menyerah.
Kunci keberhasilan dari orang-orang yang sukses adalah mereka tidak menyerah ketika orang-orang lain telah menyerah. Menghadapi tantangan, persaingan dan perjuangan merupakan hal yang lazim dalam kehidupan kita, dibutuhkan tekad dan semangat yang kuat untuk tetap tekun dan berhasil. Itu semua terletak pada sikap dan keputusan kita.
Menyerah adalah pilihan namun menyerah berarti hanya mengakui kelemahan diri sendiri. Mudah bosan atau terpengaruh itu tandanya kita belum menemukan jati diri kita.
Ada harga yang harus dibayar jika kita ingin meraih sebuah kesuksesan. Dan Harga itu setara dengan Ketekunan atau Persistence. Ketekunan berarti kemampuan untuk memberdayakan seluruh potensi dan kekuatan yang ada. Ketekunan merupakan kesungguhan menjaga komitment untuk tetap berusaha meski godaan menyerah jauh lebih mudah dilakukan karena ketekunan akan menghasilkan ide-ide baru yang bisa menajamkan keahlian kita bahkan memunculkan keahlian baru yang nanti nya dapat menjadi senjata baru dalam menghasilkan buah lebih banyak. Bahkan Ketekunan bisa mengalahkan pengetahuan yang tinggi sekalipun.
Tanpa ketekunan seseorang akan kehilangan rasa percaya diri, melemahkan kemampuan dan berujung pada kekalahan pada kompetisi. Orang yang tidak tekun tidak mungkin bertemu dengan peluang baru apalagi menciptakan peluang, dan sudah barang tentu tidak akan bisa menjadi seorang yang ahli dalam suatu bidang. Seseorang yang tidak tekun sesungguhnya hanya akan menjadi orang rata-rata dan tidak bisa diandalkan.
Sebuah pidato singkat dari Winston Churchill yang sangat legendaries adalah: “Never, never, never, never give up”. Jangan pernah menyerah, telah membuat Inggris berhasil memepertahankan negaranya, akhirnya tentara sekutu menang dalam perang dunia ke II. Ketekunan berarti tetap konsisten dan gigih dalam usaha dan perjuangan untuk meraiih harapan dan cita-cita.
Yang menarik untuk dipahami dan dipelajari lebih lanjut bahwa Ketekunan sebenarnya adalah kekuatan yang memampukan seseorang untuk bertahan dan tetap teguh mencapai target. Ia akan mampu bertahan meski dalam situasi yang paling sulit sekalipun. Namun ketekunan tidak muncul begitu saja. Ketekunan merupakan gabungan dari kesetiaan, konsistensi, tekad besar, mental kuat, tabah dan dan tetap focus pada tujuan.
Ketekunan bisa dibangun dengan menjaga focus tetap pada tujuan yang telah ditentukan. Menyadari kekuatan dan mengelola nya dengan baik serta meminimalkan kelemahan kita. Pikiran sebagai bagian yang sentral juga harus tetap dijaga dengan tetap berfikir optimis bahwa akan mampu menghasilkan dan bermanfaat. Serta senantiasa membangkitkan motivasi dan inspirasi baru, dan terus membangun hubungan yang baik dengan orang –orang yang positif karena kehadiran mereka akan memberi dukungan bagi kita.
Dan harus diakui untuk menjadi tekun ada banyak tantangan dan halangan yang bisa muncul dalam perjalanan. Ketika situasi tidak seperti yang diharapkan, bahkan bisa saja rencana yang telah disusun rapih pun tidak efektif. Hal ini akan memunculkan keraguan, dan keinginan untuk segera mengganti dengan yang lebih mudah. Orang-orang disekitar atau bahkan dalam tim pun bisa memberi pengaruh untuk menyerah dan menggerus motivasi. Bagi mereka yang tidak melakukan sesuatu tanpa tekad bulat dan hanya ikut-ikutan akan lebih mudah menyerah ketimbang tetap konsisten dan bertekun.
Untuk itu dibutuhkan karakter punya determinasi kuat, motivasi yang benar dan selalu berupaya menjadi pribadi yang menginisiasi.
Yakinlah bahwa ketika kita mengalami tekanan, justru itu akan membangun ketekunan dan pada akhirnya ketekunan akan mendatangkan keberhasilan dan kelimpahan karena jika hidup diibaratkan mengendarai sepeda, maka kita bisa jatuh jika berhenti mengayuhnya.
Karakter adalah respon yang benar.
Always right response
Saat situasi tidak benar, kita tetap berespon benar.
Saat orang lain tidak benar, kita tetap berespon benar.
Comments